BangkepNews.com. BANGKEP– Desa Bongganan, yang terletak di kecamatan Tinangkung, kabupaten Banggai Kepulauan, telah menghadapi masalah serius selama kurang lebih dua minggu terakhir. Pelayanan air bersih dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) setempat mati, meninggalkan warga dengan kehidupan sehari-hari yang seminggu penuh diwarnai oleh keterbatasan air.
Warga Bongganan mengeluhkan dampak langsung dari matinya PDAM, dengan sehari hidup dan seminggu mati. Ketidakpastian mengenai kapan layanan air kembali normal telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat. Beberapa warga menyatakan bahwa ini bukan pertama kalinya mereka mengalami masalah serupa, dan mereka merasa frustrasi karena kelangsungan hidup sehari-hari mereka tergantung pada pasokan air yang tidak dapat diandalkan.
Pemerintah setempat dan otoritas terkait belum memberikan klarifikasi atau solusi yang memuaskan terkait permasalahan ini. Warga Bongganan pun semakin bertanya-tanya sampai kapan mereka harus menghadapi ketidakpastian ini.
Sementara itu, beberapa tokoh masyarakat dan aktivis lokal telah mulai menggalang dukungan untuk menekan pihak berwenang agar segera menyelesaikan permasalahan ini. Mereka menuntut transparansi mengenai penyebab matinya PDAM dan mendesak untuk adanya tindakan yang cepat guna mengembalikan pelayanan air bersih kepada warga Desa Bongganan.
Situasi ini menjadi perhatian serius tidak hanya bagi warga setempat tetapi juga untuk semua pihak yang peduli terhadap hak dasar masyarakat akan akses air bersih. Publik menantikan langkah konkret dan solutif dari pemerintah setempat dalam menangani krisis PDAM ini dan memberikan kepastian kepada warga Desa Bongganan.(Ar)