BangkepNews.com. BANGKEP– Sabtu (17/8/2024), Penjabat (Pj) Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep), Ihsan Basir, menyambut kedatangan Tim Ekspedisi Internasional Banggai Raya di rumah jabatannya. Kedatangan tim ini bertujuan untuk mengeksplorasi kekayaan karst yang terdapat di wilayah Banggai Kepulauan.
Ihsan Basir mengungkapkan apresiasinya terhadap kunjungan tersebut. Ia berharap eksplorasi yang dilakukan oleh tim ekspedisi dapat memberikan dampak positif, khususnya terkait pemahaman dan pengembangan ekosistem karst di Pulau Peling dan sekitarnya.
“Kami berharap ekspedisi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan, terutama dalam hal pengembangan ekosistem karst di wilayah kami,” ujar Ihsan.
Hendrie Adji Kusworo, Dosen Magister Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan bahwa Ekspedisi Banggai Raya merupakan bagian dari kegiatan akademik UGM yang dinamakan push conference. Kegiatan ini bertujuan untuk menelusuri ekosistem karst di tiga kabupaten, yakni Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut, yang memiliki karakteristik geologi khusus.
“Ekspedisi ini merupakan bagian dari kegiatan push conference yang menyusuri tiga kabupaten sebagai ekosistem karst unik. Tim kami berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Amerika, Malaysia, dan Prancis, yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang wilayah ini,” ujar Hendrie.
Ekspedisi yang melibatkan 13 orang ini akan berlangsung selama 10 hari, dengan menjelajahi ketiga kabupaten tersebut menggunakan kapal. Rangkaian kegiatan dimulai pada 17 Agustus 2024.
Salah satu anggota ekspedisi, Tom, seorang ahli geohidrologi dari Nevada, Amerika Serikat, juga menyampaikan kesannya terhadap sambutan hangat yang diterima dari Pemerintah Daerah Banggai Kepulauan. Ia berharap dapat menemukan gua karst yang menakjubkan selama kegiatan penyelaman.
“Ini pertama kali saya ke Banggai Kepulauan, dan sambutannya sangat luar biasa. Saya berharap menemukan gua-gua karst yang menakjubkan selama ekspedisi ini,” ungkap Tom.
Ekspedisi ini diharapkan dapat memicu kolaborasi penelitian lebih lanjut mengenai kekayaan alam di wilayah Banggai Raya, khususnya dalam konteks ekosistem karst yang berpotensi besar untuk dikembangkan.(**)