BangkepNews.com.BANGKEP – Seiring dengan pencalonan Rusli Moidady sebagai Bupati Banggai Kepulauan, sejumlah isu negatif mulai bermunculan dari lawan-lawan politiknya. Isu-isu tersebut menyoroti kinerja Rusli selama menjabat di birokrasi, seolah-olah ia tidak mampu membawa perubahan signifikan bagi Banggai Kepulauan.
Menanggapi hal ini, Sastro Salomo, tokoh politik senior di Banggai Kepulauan, memberikan pernyataan tegas melalui telepon WhatsApp nya. Ia menyoroti pengalaman panjang Rusli dalam dunia birokrasi, yang telah dirintis hingga mencapai posisi tertinggi di pemerintahan daerah.
“Rusli Moidady, jika dilihat dari pengalaman birokrasi, sudah menempuh karier panjang hingga akhirnya dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Banggai Kepulauan. Proses untuk menjadi Sekda bukanlah hal mudah, dan dia telah melalui serangkaian proses ketat,” ucap Sastro.
Lebih lanjut, Sastro menjelaskan bahwa dalam masa jabatannya sebagai Sekda, Rusli telah mengemban tugas untuk membantu dua bupati, yakni Zainal Mus dan Ihsan Basir. “Tugas Sekda membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengkordinasian administrative terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif. Sekda tidak memiliki wewenang dalam hal pengawasan, karena ada lembaga lain yang bertanggung jawab atas itu,” terang Sastro.
Sastro menambahkan bahwa tugas utama Sekda adalah sebagai fasilitator dan administrator, bukan pengawas. “Kalau bicara tentang pengawasan, ada lembaga DPRD, dan inspektorat selaku pengawasan dalam birokrasi.” Terangnya
Sastro juga menegaskan bahwa segala kebijakan terkait pelaksanaan kegiatan di daerah adalah tanggung jawab bupati selaku pengguna anggaran dan Banggar anggaran DPRD selaku fungsi evaluasi anggaran dalam pemerintahan. “Kalaupun ada praktek korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat dinas, itu bukan tanggung jawab Sekda. Sekda tidak terlibat dalam urusan tersebut, karena ada lembaga pengawasan yang berwenang,” tutupnya.
Pernyataan Sastro Salomo ini memberikan klarifikasi penting terkait peran Rusli Moidady dalam birokrasi, sekaligus menepis tudingan yang diarahkan kepadanya oleh pihak-pihak yang meragukan pengalamannya selama bertugas di pemerintahan Banggai Kepulauan.(**)