BangkepNews.com. BANGKEP– Keputusan Rusli Moidady, putra asli Banggai Kepulauan asal Desa Mansamat, Kecamatan Tinangkung Selatan, untuk meninggalkan posisinya sebagai Sekretaris Daerah demi memperjuangkan kepentingan masyarakat menjadi sorotan utama. Langkah ini menunjukkan komitmen Rusli untuk mengabdikan diri sepenuhnya bagi daerah yang dicintainya, meski ia masih memiliki sisa masa jabatan lima tahun sebagai Sekda. Dukungan keluarga turut menguatkan tekadnya untuk menempuh jalan ini, memperlihatkan bahwa panggilan untuk membela hak dan martabat masyarakat Banggai Kepulauan lebih utama daripada ambisi pribadi.
Meski demikian, sejumlah isu spekulasi dari lawan politiknya muncul di masyarakat yang mengaitkan keputusannya dengan dugaan keterlibatan dalam kasus tertentu selama ia menjabat. Namun, tudingan ini tidak didukung bukti konkret dan cenderung mengarah pada polemik.
Masyarakat perlu pahami bahwa peran Sekda terbatas, hanya sebagai fasilitator dan administrator, bukan sebagai pengambil keputusan. Semua berkas administrasi yang dikelola Sekda diserahkan kepada bupati yang memegang tanggung jawab penuh atas kebijakan daerah.
“Rusli Moidady tidak memiliki keterlibatan dalam kasus hukum apa pun. Keputusan ini bukan bagian dari tim pemenangan, namun yang menyatakan Rusli bersih dari masalah hukum adalah pengadilan negeri. Hal ini diperkuat dengan keluarnya SKCK dari kepolisian,” ujar Ruddyansyah dalam orasi politiknya.
Ruddyansyah menambahkan, “Jika Rusli terlibat dalam kasus di Banggai Kepulauan, tentu ia tidak akan bisa maju sebagai calon bupati.”ujarnya
Di sisi lain, Asmadi mengungkapkan bahwa langkah Rusli lebih tampak sebagai bentuk perjuangan bagi harga diri masyarakat Banggai Kepulauan. “Kita malu jika dianggap tidak mampu menjadi bupati tanpa membeli suara. Harga diri masyarakat Banggai Kepulauan harus dijunjung tinggi,” tegas Asmadi. Sebagai putra daerah, ia merasa Rusli adalah sosok pemimpin yang benar-benar memahami aspirasi dan harapan masyarakat Banggai kepulauan dari pada lawan politiknya
Rusli meyakini bahwa perannya sebagai Sekda belum cukup untuk membawa perubahan yang signifikan. Dengan mencalonkan diri sebagai bupati, ia berharap dapat menerapkan kebijakan yang benar-benar berpihak pada rakyat dan memberikan manfaat nyata bagi Banggai Kepulauan.
Keputusan ini tentu mengandung risiko besar, baik bagi dirinya maupun keluarganya. Namun, pengorbanan Rusli menunjukkan kesiapannya untuk menanggung segala konsekuensi demi mencapai tujuan yang lebih besar demi mewujudkan masa depan Banggai Kepulauan yang mandiri,sejahtera dan bermartabat.(**)