BangkepNews.com. BANGKEP– Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Palu Kolonel Laut (P) Martinus.Sir, bersama rombongan melaksanakan ramah tamah dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan di pendopo Rumah Jabatan Wakil Bupati Banggai Kepulauan, Jumat (04/07/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Danlanal Kolonel Laut (P) Martinus.Sir,Bersama rombongan, Pj Sekretaris Daerah Suripto Nurdin S.Sos, Ketua DPRD Banggai Kepulauan Arkam Supu, sejumlah kepala OPD, tokoh masyarakat, jajaran Koramil 1308, serta perwakilan Polres Banggai Kepulauan yang diwakili Kabag Ops Polres Bangkep.
Dalam sambutannya, Pj Sekda Suripto Nurdin menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Danlanal Palu dan rombongan ke Banggai Kepulauan. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah telah menghibahkan lahan strategis di Desa Kautu, Kecamatan Tinangkung untuk pembangunan Pos Pemantauan TNI AL.
“Apabila sudah ada anggota yang ingin ditempatkan sementara, kami telah menyediakan tempat sementara di Pelabuhan Rakyat Salakan untuk dijadikan Pos Pemantauan Perairan Banggai Kepulauan,” tambah Suripto.
Danlanal Palu Kolonel Laut (P) Martinus Sir dalam sambutannya mengapresiasi sambutan hangat dari pemerintah dan masyarakat Banggai Kepulauan. Ia menekankan bahwa kehadiran TNI AL di wilayah Banggai Kepulauan adalah bagian dari tugas pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
“Di Salakan ini terdapat Monumen Trikora yang menjadi bukti sejarah Operasi Trikora, bahkan jalan-jalan di ibu kota dinamakan dengan nama KRI kapal perang Republik Indonesia, ini merupakan hal luar biasa dan menjadi dorongan bagi kami untuk hadir di sini,” ujar Kolonel Martinus.
Pada kesempatan yang sama, tokoh masyarakat Banggai Kepulauan, Asmadi Bidal, diberikan kepercayaan untuk menyampaikan sejarah berdirinya Monumen Jaya Wijaya Trikora Salakan di hadapan Danlanal dan rombongan.
“Atas nama masyarakat Banggai Kepulauan, kami mengucapkan selamat datang di Bumi Trikora Salakan. Monumen Jaya Wijaya Trikora ini menjadi bukti sejarah yang harus kita ingat, agar generasi mendatang tidak melupakan perjuangan ini,” ungkap Asmadi dihadapan Danlanal Palu bersama rombongan.
Asmadi juga menyarankan agar pemerintah daerah dan DPRD menjadikan Monumen Jaya Wijaya Trikora sebagai ikon kota bersejarah di Banggai Kepulauan, bukan hanya dikenal sebagai kota ikan, tapi monumen ini sebagai bentuk penghargaan atas sejarah perjuangan bangsa.
Acara ramah tamah ini guna memperkuat sinergi dalam menjaga wilayah perairan dan memperkokoh ketahanan laut di Banggai Kepulauan.(*/Ar)
Penulis: Arman.L