BangkepNews.com. BANGKEP– Menjelang akhir masa jabatan Penjabat (Pj) Bupati Banggai Kepulauan, isu perombakan jabatan (Job fit) di lingkup pemerintahan daerah mulai mencuat. Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, sejumlah pejabat direncanakan akan mengalami pergeseran posisi. Langkah ini, sebagaimana biasa terjadi dalam dinamika pemerintahan, menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik dan politisi lokal.
Beberapa tokoh politik mempertanyakan motif di balik job fit ini. Mungkinkah perombakan ini terkait dengan strategi politik tertentu? Apakah ini sekadar upaya untuk menyegarkan birokrasi, atau justru ada agenda terselubung yang berpotensi memengaruhi stabilitas politik lokal?
Dalam konteks menjelang berakhirnya masa jabatan seorang pejabat sementara yang tinggal kurang lebih dari dua bulan lagi, tindakan semacam ini sering dianggap sebagai bagian dari penataan internal yang sah. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa spekulasi politis tetap akan muncul, terutama jika langkah ini dianggap membawa dampak pada aktor-aktor politik yang akan terlibat dalam kontestasi elektoral mendatang. Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa perombakan jabatan juga dapat dilihat sebagai upaya untuk mengoptimalkan kinerja pemerintahan.
Tentu saja, yang perlu diwaspadai adalah jika perubahan ini dilakukan bukan atas dasar profesionalisme dan kinerja, melainkan demi kepentingan politis semata. Jika demikian, hal ini berpotensi menciptakan ketidakstabilan di kalangan ASN (Aparatur Sipil Negara) dan menimbulkan persepsi negatif terhadap proses perombakan itu sendiri.
Oleh karena itu, transparansi dan komunikasi terbuka dari Pj Bupati terkait alasan dan tujuan dari Job fit ini sangat diperlukan. Publik berhak tahu apakah langkah ini benar-benar bertujuan memperkuat pemerintahan atau justru memfasilitasi kepentingan tertentu. Pada akhirnya, apa pun alasan di balik perubahan ini, yang terpenting adalah menjaga agar pemerintahan tetap berjalan efektif dan berintegritas.(**)