BangkepNews.com. BANGKEP– Pengusaha kopra di banggai kepulauan tengah menghadapi tantangan berat seiring dengan meningkatnya permintaan bahan baku kelapa yang dipicu oleh masuknya perusahaan Zhejiang FreeNow Food Co., Ltd. di Banggai kepulauan. Perusahaan asal Tiongkok ini membutuhkan pasokan sebesar 300 ton kelapa biji setiap harinya.
Ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan ini menjadi ancaman serius bagi pembeli kopra lokal. Dengan tingginya permintaan, harga bahan baku kelapa cenderung akan melonjak, sehingga para pembeli kopra yang selama ini bergantung pada hasil panen petani kelapa di Banggai kepulauan berpotensi kehilangan akses pada pasokan kelapa yang mereka butuhkan.
Di sisi lain, masuknya Zhejiang FreeNow Food Co., Ltd. disambut positif oleh pemerintah daerah Banggai Kepulauan. Kerja sama ini dinilai dapat membuka peluang investasi baru, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan keuntungan ekonomi bagi daerah.
Namun, dalam manajemen sumber daya kelapa, kerja sama ini berpotensi menciptakan monopoli pasar dan memperlebar jurang kesenjangan antara pemain lokal dan perusahaan asing.
Dalam situasi ini, pemerintah memegang peranan penting untuk menyeimbangkan kepentingan semua pihak. Salah satu langkah strategis yang dapat diambil adalah mendorong program intensifikasi dan ekstensifikasi tanaman kelapa. Dengan meningkatkan produktivitas lahan dan memperluas area tanam, diharapkan ketersediaan kelapa di Banggai Kepulauan dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, pemerintah perlu memberikan perlindungan kepada pembeli kopra lokal.
Ketergantungan pada satu perusahaan besar juga harus diantisipasi. Pemerintah harus mendorong diversifikasi pasar, sehingga hasil kelapa Banggai Kepulauan tidak hanya bergantung pada Zhejiang FreeNow Food Co., Ltd. tetapi juga bisa diserap oleh pasar lokal. Dengan langkah-langkah ini, keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan industri lokal dapat terwujud.(Ar)