BangkepNews.com.BANGKEP– Pembangunan tahap pertama Pelabuhan Salakan resmi dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama yang berlangsung khidmat. Dalam kegiatan tersebut, sambutan dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan disampaikan oleh Kepala Kantor Syahbandar Pelabuhan Kelas II Luwuk, Haspar.
Mengawali sambutannya, Haspar menyampaikan rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga seluruh pihak dapat hadir dalam momen bersejarah ini. Ia juga membawa salam dan apresiasi dari Dirjen Perhubungan Laut kepada Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, DPRD, serta masyarakat yang telah mendukung penuh pembangunan pelabuhan.
“Atas izin Allah dan berkat dukungan seluruh pihak, hari ini pembangunan Pelabuhan Salakan resmi dimulai. Ini merupakan wujud nyata dari kerja keras, doa, dan kesabaran panjang masyarakat Salakan,” ujar Haspar.
Haspar menjelaskan bahwa rencana pembangunan Pelabuhan Salakan sejatinya telah bergulir sejak 2014. Namun, perjalanan panjangnya sempat menghadapi berbagai tantangan, baik dalam aspek perencanaan maupun penganggaran. Bahkan, pelabuhan ini sempat terhenti dari daftar prioritas Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP).
“Perjalanan menuju tahap ini tidak mudah. Namun, berkat sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan Kementerian Perhubungan, akhirnya proyek ini dapat direalisasikan,” tambahnya.
Total anggaran pembangunan pelabuhan ini mencapai hampir Rp99 miliar, menggunakan skema kontrak tahun jamak (multiyears contract). Untuk tahap pertama pada tahun 2025, dialokasikan dana sebesar Rp15 miliar yang akan difokuskan pada kegiatan pemadatan lahan. Tahap kedua dengan nilai Rp84 miliar dijadwalkan dilaksanakan pada 2026 tanpa proses lelang ulang.
“Kami berharap pembangunan ini berjalan lancar, tepat waktu, dan memberikan manfaat besar bagi peningkatan konektivitas antar pulau, khususnya di wilayah Banggai Kepulauan,” tutup Haspar.
Dirjen Perhubungan Laut melalui Haspar juga berpesan agar seluruh pihak senantiasa menjaga sinergi dan mengawasi proses pembangunan secara bertanggung jawab. Hal ini penting demi memastikan hasil akhir proyek benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.(*/Ar)













