BangkepNews.com. BANGKEP– Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak yang berlokasi di Desa Kautu, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, provinsi Sulawesi Tengah, merasa keberatan dengan pemberitaan yang menyebutkan stok BBM di SPBU yang di kelolanya mencapai 65 ton. penanggung jawab SPBU kompak dengan tegas membantah pemberitaan tersebut.
“Dorang itu sudah datang periksa sama saya. Saya sudah jelaskan bahwa total BBM yang masuk hanya 11 ton, kenapa diberitakan 65 ton,” ujarnya dengan nada emosi saat dikonfirmasi wartawan BangkepNews melalui via whatsApp, Selasa (22/01/2024).
“Penanggung jawab SPBU kompak juga menyebut bahwa temuan Tim Satgas Pengawasan Distribusi BBM Banggai Kepulauan terkait indikasi penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran dan dugaan kebocoran dianggapnya keliru.” terangnya.
Sementara itu, Penjabat (PJ) Bupati Banggai Kepulauan, Ihsan Basir, saat dihubungi wartawan klikbanggai.com via whatsApp (19/01/2025) menyatakan, pihaknya akan mencari solusi terbaik terkait persoalan ini. “InsyaAllah kita akan upayakan bagaimana solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi ini,” ujarnya.
Bahkan menurut mantan Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Tengah ini, apabila diduga ada pihak-pihak ataupun oknum yang dengan sengaja bermain BBM bersubsidi sehingga mempengaruhi inflasi yang ada di Banggai Kepulauan, maka dirinya tidak akan segan menyampaikan hal itu ke Pemerintah Pusat untuk supaya ditindaki dengan serius.
Dikutip dari pemberitaan klikbanggai.com, Seperti diberitakan sebelumnya, kuota BBM bersubsidi untuk SPBU Salakan dan APMS Kautu diberikan oleh Pertamina pada hari Kamis minggu kemaren sebanyak 65 ton, tetapi oleh Tim Satgas Pengawasan Distribusi BBM Bangkep ditemukan dalam sehari kuota tersebut langsung habis.
Kasus ini memunculkan perhatian publik terhadap tata kelola distribusi BBM bersubsidi di wilayah Banggai kepulauan, yang diharapkan dapat segera ditangani oleh pihak berwenang.(Ar)