Persiapan Festival Trikora 2025 Dimatangkan, Pemerintah dan Panitia Sepakat Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal

Avatar

BangkepNewd.com. BANGKEP – Menjelang perhelatan Festival Trikora 2025, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan bersama panitia pelaksana terus mengintensifkan koordinasi melalui rapat teknis yang digelar di ruang rapat Kantor Bupati, Kamis (09/10).

Festival yang telah menjadi salah satu ikon budaya di Kabupaten Banggai Kepulauan ini direncanakan berlangsung di Kota Salakan, dengan konsep yang lebih inklusif dan berskala nasional. Rapat persiapan ini menjadi bagian penting dalam menyatukan visi semua pihak yang terlibat.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Ikhsan Nursin, S.Pd., M.M., menegaskan bahwa Festival Trikora tidak sekadar acara tahunan, melainkan sarana strategis untuk memperkenalkan warisan sejarah dan kekayaan budaya daerah ke publik yang lebih luas.

“Festival ini adalah momentum penting, bukan hanya untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk mengangkat nilai budaya lokal kita ke panggung nasional dan bahkan internasional,” ujar Ikhsan.

BACA JUGA:  Guru Malas Mengajar; Orang Tua Murid Minta Pj.Bupati Bangkep Berikan Sanksi Tegas

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas budaya, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat. Ia juga mengingatkan panitia untuk memperkuat koordinasi antarsektor demi kelancaran acara.

“Kita ingin festival ini tidak hanya berlangsung tertib dan aman, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.

Rangkaian kegiatan Festival Trikora 2025 nantinya akan terintegrasi dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Banggai Kepulauan ke-26, yang akan digelar pada tanggal 28 Oktober hingga 2 November 2025.

Ketua Panitia HUT Bangkep ke-26, Mohamad Wahyudi, ST., MP., turut memberikan pemaparan mengenai desain kegiatan tahun ini. Ia mengungkapkan bahwa festival akan dikolaborasikan dengan pertunjukan kesenian yang melibatkan dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menjadikannya lebih terbuka bagi masyarakat.

BACA JUGA:  Pemkab Banggai Kepulauan Dorong Digitalisasi Pajak Desa Lewat Bimtek Coretax

“Kami ingin mengubah paradigma bahwa perayaan HUT hanyalah untuk ASN. Kali ini, masyarakat adalah aktor utama. Festival ini milik mereka,” jelas Wahyudi.

Ia juga mendorong peran aktif generasi muda untuk memaksimalkan promosi acara melalui media digital. Menurutnya, strategi publikasi yang kuat akan mendorong wisatawan datang dan mendongkrak ekonomi lokal.

“Media sosial dan platform digital adalah jendela dunia. Kita harus manfaatkan itu untuk mengangkat potensi Banggai Kepulauan,” tegasnya.

Kegiatan rapat ditutup dengan semangat kolaboratif dari semua pihak yang hadir, termasuk jajaran panitia Festival Trikora dan Sekretaris Dinas Dikbud, yang menyatakan komitmen mereka untuk menjadikan Festival Trikora 2025 sebagai agenda budaya tahunan yang berdampak luas.

“Melestarikan budaya adalah tanggung jawab bersama. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Dan kalau bukan kita, siapa lagi?” pungkas Ikhsan penuh semangat.

BACA JUGA:  Penilaian Hasil Konvergensi Penurunan Stunting Desa Tunggaling

Festival Trikora tahun ini diharapkan tak hanya jadi pesta budaya, tetapi juga menjadi sarana edukatif dan inspiratif bagi masyarakat untuk mencintai sejarah, menghargai tradisi, serta mendorong kemajuan daerah melalui pelestarian budaya.(*/Ar)

banner 728x250