BangkepNews.com. BANGKEP– Kampanye terbatas pasangan calon bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady dan Serfi Kambey, telah menjadi sorotan masyarakat Desa Balalon. Dukungan antusias dari warga, terutama suku Bajo, merupakan tanda harapan besar yang diletakkan di pundak pasangan ini. Dengan membawa delapan program unggulan, Rusli dan Serfi tidak hanya menawarkan janji politik, tetapi juga menumbuhkan keyakinan akan perubahan yang lebih baik bagi Banggai Kepulauan.
Salah satu momen paling mencolok dalam kampanye ini adalah orasi dari Baharuddin M. Nur, tokoh asli suku Bajo sekaligus ketua DPC PPP. Penggunaan bahasa Bajo dalam orasinya menggambarkan keterikatan budaya yang kuat dan strategi komunikasi yang tepat. Baharuddin, yang juga merupakan pembina Kerukunan Suku Sama (KSS), menjadi simbol penting bagi masyarakat Bajo, yang mayoritas tinggal di pesisir Banggai Kepulauan. Keputusannya untuk bergabung dan mendukung pasangan Rusli-Serfi dinilai menjadi penentu kuat dalam menggalang simpati masyarakat setempat.
Baharuddin menyoroti bahwa dari keempat kandidat, tidak ada yang mewakili suku Bajo secara langsung. Namun, dengan dirinya berdiri di barisan Rusli-Serfi, ia percaya dirinya dapat menjadi ujung tombak perjuangan Bajo. Ia menyentuh rasa kebersamaan, identitas, dan tanggung jawab sebagai “tuan rumah” di tanah mereka sendiri. Orasinya yang mengkritik kepemimpinan masa lalu yang diwarnai oleh kepemimpinan orang luar, memancing semangat masyarakat untuk tidak lagi merasa “tamu di rumah sendiri.”
Dalam pandangan ini, seruan Baharuddin agar masyarakat Bajo bersatu adalah lebih dari sekadar ajakan politik. Ini adalah panggilan untuk mengambil peran dalam menentukan masa depan daerah. Kegagalan masa lalu akibat pemimpin dari luar daerah yang disorot Baharuddin adalah pelajaran penting bagi masyarakat Banggai Kepulauan. Ada rasa urgensi untuk melindungi kepentingan lokal dan memastikan bahwa kepemimpinan masa depan benar-benar memperjuangkan aspirasi masyarakat setempat.
Harapan besar ini diikat oleh janji Baharuddin untuk mengawal kepentingan suku Bajo jika Rusli-Serfi menang. Ini menegaskan bahwa keterlibatan suku Bajo bukan hanya soal dukungan politik, tetapi juga upaya memastikan bahwa kebutuhan masyarakat pesisir didengar dan dipenuhi. Jika Rusli-Serfi terpilih, diharapkan ada perubahan signifikan bagi masyarakat yang selama ini mungkin kurang mendapat perhatian.
Dengan demikian, kampanye terbatas ini bukan sekadar ajang pencarian suara, melainkan momen bagi masyarakat Bajo, khususnya di Desa Balalon, untuk bersatu dan memperjuangkan masa depan yang lebih baik. Dukungan untuk Rusli-Serfi adalah simbol dari harapan agar Banggai Kepulauan tidak lagi dikecewakan oleh kepemimpinan yang gagal dan lebih mampu merespons kebutuhan masyarakat setempat.(**)