Seorang Nelayan, Ditemukan Mengapung Menggantung Diperahunya Tak Bernyawa

Avatar

Kamis 29/02/22

BangkepNews.com. BANGKEP– Seorang nelayan yang ditemukan mengapung masih memegang / menggantung di perahu miliknya sekira pukul 06,30 wita pagi hari.

Korban yang bernama Enos.Sosia (69) yang berprofesi sebagai nelayan tangkap dengan menggunakan jaring pukat. Enos turun melaut pada waktu Subuh sekira pukul 05,00 wita subuh. Kamis (28/04)

Enos.sasia, berangkat melaut sendirian dengan menggunakan perahu sema yang terbuat dari kayu.

Korban ditemukan oleh salah seorang nelayan desa sabang. Kondisi korban saat ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, dengan posisi mengapung dan tangan korban masih tetap memegang di perahu miliknya.

Kemudian salah seorang nelayan yang menemukannya langsung melaporkan kejadian itu kepada masyarakat desa koyobunga kecamatan Bulagi Utara.
“Lanjut, setelah masayarakat desa koyobunga mendapatkan laporan dari seorang nelayan, mereka langsung menuju lokasi kejadian penemuan korban melalui petunjuk seorang nelayan yang menemukan korban.

BACA JUGA:  Hidup di Bui: Persiapkan Hotel Borneo, Ketika AT Bernyanyi

Sesampai dilokasi kejadian sejumlah masyarakat langsung mengevakuasi mayat korban dan membawa mayat korban ke desa koyobunga, mayat langsung dinaikkan dimobil ambulance milik puskesmas sabang.

“Camat bulagi Utara saat dihubungi BangkepNews via telepon genggamnya, Kamis (28/04), ia membenarkan penemuan seorang nelayan yang meninggal terapung diwilayah tugasnya, korban yang ditemukan meninggal dunia mengapung diperairan desa koyobunga adalah masyarakat desa sambulangan,” ucapnya

“Korban (Enos) yang kesehariannya mencari ikan dengan cara menggunakan jaring pukat, bahwa korban memiliki keterbatasan pisik, salah satu kaki korban tidak berfungsi ( Cacat),
sehingga kemungkinan besar saat ia terjatuh dari perahu, ia mencoba untuk naik kembali, tetapi karena keterbatasan pisiknya ia tidak mampu untuk naik keatas perahu lagi,” ucap camat yang akrap disapa ibu nonce.

” Nonce yaalis , SH yang sebelumnya menjabat Kepala bidang perencanaan dan pengembangan iklim penanaman modal, kata dia, setelah mendengarkan informasi penemuan korban, ia langsung mencoba menghubungi kepala desa koyobunga untuk meminta kades secepatnya menghubungi ambulance, akan tetapi kepala desa sudah menghubungi ambulance milik puskesmas sabang, camat bulagi Utara mengatakan ia sangat bangga dengan kerja cepat kepala desa koyobunga, diakuinya bahwa kepala desa koyobunga tanggap, walaupun itu bukan warganya sendiri, jangan Sampai terjadi persoalan yang tidak kita inginkan baru kita saling menyalakan,” terangnya.

BACA JUGA:  Proyek  5,5 M di Bangkep Jadi Sarang Hantu

Setibanya mayat korban di desa koyobunga, ambulance sudah stand by di lokasi, dan mayat korban langsung dievakuasi ke mobil ambulance untuk dibawa kerumah duka di desa sambulangan kecamatan Bulagi Utara kabupaten Banggai kepulauan, korban akan dikebumikan pada jamat (29/04/22)

“Camat bulagi Utara, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala bidang perencanaan dan pengembangan iklim penanaman modal ini, ia sangat terharu, korban dengan kondisi cacat pisik, kata dia, ia tetap berjuang mencari rezeki guna memenuhi kebutuhan keluarganya,” ucapnya dengan nada sedih.

BACA JUGA:  Kecelakaan Tragis di Salakan: Mobil Truk Tabrak Pengendara Bentor dan 7 Motor Parkir, 3 Korban Luka

Pesan camat bulagi Utara, Nonce yaalis , SH kepada keluarga yang ditinggalkan, ia mengatakan, segala sesuatu yang terjadi itu adalah kehendak Tuhan, ia juga berharap kepada keluarga korban agar tidak usah sedih, karena semua itu sudah takdir dan semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan,” tandasnya.(Ar)

banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *