BangkepNews.com. BANGKEP — Pemadaman listrik kembali terjadi di ibu kota kabupaten Banggai kepulauan dan sekitarnya
Sejumlah pelanggan listrik mengeluhkan terkait pemadaman bergilir yang dilakukan oleh Perusahan Listrik Negara (PLN) cabang salakan pada bulan Ramadhan.
Seperti dikeluhkan, oleh sejumlah masyarakat, yang ikut merasakan aliran listrik di rumahnya, mengalami pemadaman bergilir.
“Dalam bulan ramadhan ini mati terus listrik, kemarin-kemarin tidak mati. Jangan sampai masyarakat, melihat image buruk pada pimpinan PLN. PLN ini harusnya tunjukan kinerja yang bagus. Coba awasi betul, lakukan pengawasan, manajemen evaluasi, kenapa ini bisa terjadi,” kata masyarakat kepada BangkepNews.com, dengan nada tinggi, Selasa (26/3/2023).
Kepala PLN dalam keterangannya saat di konfirmasi kala itu diruang kerjanya, “Proses agak lama dikarenakan kerusakannya agak berat, harus overheul (turun mesin),dan sparepartnya harus di order dan dikirim dari Jakarta dikarenakan tidak tersedia di Salakan,” terangnya.
Lanjut” Mesin yang gangguan adalah mesin sewa 1 unit, sementara proses perbaikan, kalau tidak ada kendala, insya Allah hari Minggu ( 26/03) sudah bisa di operasikan,”sambung kepala PLN
Akan tetapi pada tanggal yang di tentukan belum jaga nyala.
“Kami meminta perusahaan PLN ini, dapat belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, agar kejadian serupa tidak terjadi setiap tahun,” ucap masyarakat
“Maksud saya itu belajarlah dari pengalaman, masa listrik padam terus setiap tahun, mendekati bulan ramadhan. Bagaimana manajemennya. Apa tidak ada evaluasi. Pemda Banggai kepulauan diminta untuk mengevaluasi PLN, mulai besok jangan ada lagi mati-mati listrik,” tegasnya.
Selain itu, ia mengatakan saat ini listrik mati, apalagi ummat muslim melaksanakan ibadah tarwih lantas lampu mati, tentunya sangat mengganggu.
“Sejumlah masyarakat sangat berharap di bulan puasa ini jangan ada lagi pemadaman seperti ini,” harapnya.
Dampak pemadaman listrik saat ini. Anggota DPRD diminta jangan hanya diam, harusnya pihak PLN di undang untuk didengarkan alasan dari PLN, apa kendalanya, jangan cuman alasan mesin rusak, tetapi dalam perbaikan mesin tidak pernah tuntas kata seorang masyarakat desa Bongganan.
Disisi lain, kami juga telah membayangkan akibat pemadaman listrik secara bergilir, berdampak kepada usaha masyarakat yang harus merugi karena listrik padam.
“Ada mungkin usaha warga yang karena listrik padam satu jam saja, ikannya mati, kita ini bukan latihan sabar, ikhlas. Kalau ini terjadi terus selama jelang bulan puasa, bagimana dengan usaha kami,” keluh salah satu pengusaha ikan hidup di desa Bongganan.(Ar)