Minggu 29/05/22
BangkepNews.com. BANGKEP– Kegiatan seminar study kelayakan dan Detail Engenering Desain (DED) Balai Benih Ikan ( BBI ) di Banggai kepulauan. Jumat 26/05/22.
Giat tersebut dilaksanakan diruang rapat kantor bupati. Rapat di hadiri Bupati yang diwakili staf ahli, pemateri dari universitas Tadulako, beberapa OPD terkait, serta pelaku usaha dan beberapa kepala desa turut hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan dinas perikanan kabupaten Banggai kepulauan provinsi Sulawesi tengah.
Dalam perencanaan pembangunan Balai Benih Ikan ( BBI), Dinas perikanan Banggai kepulauan sudah mempersiapan titik titik lokasi untuk dilakukan surfey oleh team peneliti dari UNTAD guna menentukan kelayakan pembangunan BBI di Banggai kepulauan.
“Perencanaan pembangunan Balai Benih Ikan ( BBI ) yang akan menjadi program prioritas dinas perikanan, melihat jangka panjangnya, apabila ini didukung maka Sepuluh, Dua puluh tahun kedepan bangkep akan mendapatkan tambahan pendapatan Daerah,”ucap kadis perikanan
” Dengan melihat kesiapan lahan yang diusulkan oleh dinas perikanan ditiga titik, yaitu desa Kautu, PAISU Bone, dan desa saiyong, jelas dikatakan ketua team peneliti, ” Kami memiliki kesiapan alat yang Lengkap, tetapi, kami tidak bawah. Salah satu titik yang diusulkan, menurut kami, lokasinya kurang luas, team sudah melihat lokasi tersebut lewat pantauan udara, kata mereka lokasinya sepertinya tidak memenuhi syarat, akan tetapi, mereka akan tinjau dan teliti kembali,” ungkap ketua team.
Dalam rapat pertemuan studi kelayakan diruang rapat kantor bupati , Sekdes saiyong menyampaikan, “Mengenai program dinas perikanan untuk membangun BBI diwilayah desa saiyong, kecamatan Tinangkung. “kami ditingkat desa sudah melakukan rapat pertemuan dengan masyarakat, dalam rapat tersebut melahirkan kesepakatan untuk menghibahkan lokasi tersebut ke pemerintah daerah untuk kepentingan pembangunan Balai Benih Ikan ( BBI ) di Banggai kepulauan,” terangnya
Sejumlah pertanyaan disampaikan oleh peserta rapat kepada team peneliti dari universitas Tadulako. “program pembangunan Balai Benih Ikan di Banggai kepulauan, menurutnya, ini sangat penting, kenapa? Karena potensi alamnya sangat mendukung, sayang kalau kita tidak manfaatkan.
” Mendengar apa yang yang disampaikan pelaku usaha, bahwa untuk membeli bibit ikan saja sudah sampai di daerah Situbondo, padahal Bangkep memiliki potensi yang sangat luar biasa, apabila Bangkep sudah memiliki BBI, sudah pasti kedepan Bangkep akan dikenal secara nasional, ” terangnya.
Menyangkut tataruang, ” itu sangat penting, jangan sampai dokumen perencanaannya sudah selesai ternyata tidak sesuai dengan tataruang. Seharusnya untuk kelayakan studi, minimal team peneliti diberikan kebebasan untuk menentukan lokasi, minimal satu kecamatan team diberikan kesempatan untuk meneliti kelayakan lokasi, agar team dalam menentukan lokasi, itu sesuai dengan kelayakan pembangunan Balai Benih Ikan ( BBI ) di Banggai kepulauan,” ucap yang akrap disapa Suko.
Apa yang disampaikan kepala desa Kautu, luas lokasi yang dipersiapkan hanya 0, 70, menurut kabid di dinas perhubungan, lokasi itu sangat kecil,” kutipnya.
Dikatakannya, kita ini daerah penghasil ikan bahkan sebagian besar ikan yang diekspor sampai keluar negeri, kabupaten Banggai kepulauan salah satu penyuplai ikan terbesar, kenapa kita tidak manfaatkan,” ini kesempatan daerah untuk mendapatkan pendapatan Daerah ( PAD ),” Paparnya.
Kita harus menjadikan Balai Benih ini menjadi potensi unggulan Banggai kepulauan, artinya, kenapa projek ini tidak diberikan kebebasan oleh daerah, agar team peneliti dapat menentukan lokasi yang sesuai keperuntukan pembangunan BBI, ” Saya pribadi mengatakan bahwa projek ini sangat penting sekali,” tandas Kabid perhubungan.( Ar)